Suatu saat anda ditimpa goncangan hidup berupa musibah,cobaan,atau   kegagalan atas apa yang ingin kita capai padahal kita merasa sudah   berikhtiar…kemudian kita larut dalam rasa susah,tak   berguna,terpuruk,terbuang,dan seabreg keruwetan lainnya. Hati – hatilah,   kondisi ini mungkin mendorong anda berbuat ceroboh, dan menimbulkan   masalah baru yang tidak terduga. Kenapa kita tidak mencoba mengubah   penafsiran kita atas kesusahan yang menimpa kita, kenapa kita perlu   bersabar??
Sabar, khususnya ketika mendapatkan kesulitan  adalah  menjaga hati dari menggerutu, menjaga lisan dari berkeluh kesah  dan  menjaga diri dari perbuatan yang terlarang. “Sabar yang sebenarnya  ialah  sabar pada saat bermula (pertama kali) tertimpa musibah”. Ketika  mencoba sabar,saat itu kita telah memutuskan memberikan  semangat untuk  pantang menyerah,efeknya luar biasa kita bisa berpikir  jernih atas  masalah yang dihadapi dan menanamkan harapan untuk bangkit  menuju  keberhasilan. Dengan sabar kita akan dapat menangkap hikmah dari  cobaan  tersebut. Sabar menjadikan kita semakin tangguh dalam mengarungi   hidup. Kita akan mengerti bahwa kesusahan adalah cara Allah agar kita   tambah dewasa,tambah kuat,tambah menghargai hidup. Cobaan datang karena   Allah sayang pada kita sebagai peringatan ketika kita khilaf. Segala   yang mudah didapat akan mudah menghilang, segala yang susah didapat akan   susah hilang.
Hidup membawa  kesempatan,dan dari  kesempatan muncullah pertumbuhan, bagi beberapa  orang,”kesempatan”  dianggap sebagai masalah,bukan sebagai balok penyusun  pertumbuhan,  perubahan pun dapat disambut atau ditolak, pilihannya ada  pada diri  kita. Ketika kehidupan memunculkan tantangan dan  rintangan, kita dapat  memandang setiap kesempatan sebagai sebuah  tantangan seraya menemukan  kekayaan yang mungkin termuat didalamnya  dapat meningkatkan kualitas  kita. Dengan sabar kita merangkul rasa takut  dan berhadapan dengan  tantangan sambil mencari keuntungan dan  kesempatan atas pertumbuhan  yang ditawarkan. Lihatlah bagaimana bayi  merasakan sakitnya awal  pertumbuhan gigi, merasakan susahnya  merangkak, sakitnya merupakan cara  tubuh dan jiwa memunculkan potensi  baru.
Sehingga sabar  membuat kreatif ketika sampai saat  kedatangan musibah atau penderitaan  lalu kita bersyukur dengan harap  cemas,”Alhamdulillah,Kemampuan baru  apalagi yang akan diberikan Allah  kepadaku?”
Kemampuan  yang diberikan Allah kita gunakan untuk  berusaha lebih baik, kemudian  kita pasrahkan / tawakal pada Allah dengan  sepenuh keyakinan karena  “Siapakah Kita seHingga Harus Menyerah Pada  Selain Allah???”. Dengan  totalitas kepercayaan kepada Allah dan niat  tulus ini maka kita  menyimpulkan “JIKA SAYA BERPIKIR AKAN BISA ,MAKA  SAYA PASTI BISA”

 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar